Kira-kira tahun 1700an kopi masuk ke Indonesia oleh Zwaardecroon negarawan Belanda pada saat ekspedisi. Dan kini kopi sudah masuk ke pelosok-pelosok zamrud katulistiwa dan merupakan kegemaran mayoritas penghuni negara bahari ini.
Diantara kota Trenggalek, Blitar dan Kediri terdapat sebuah kota kecil yang juga penghasil marmer terbesar di Indonesia, Tulungagung yang dalam bahasa Sansekerta diartikan Pertolongan yang Besar. Terdapat sebuah tradisi khas tentang racikan kopi dan seni dalam memperlakukan kopi.
Seni yang menjadi tradisi ini adalah kopi ijo atau dalam bahasa keren, Green Coffee. Bukan karena warna kopi yang menjadi hijau namun racikan kopi yang dicampur dengan kacang hijau dan rempah-rempah khusus yang merupakan tradisi adiluhung di Tulungagung ini.
Cita rasanya sungguh mantab, kopi luwakpun
kalah dengan cita rasa kopi ijo ini. Yang lebih fantastis adalah, sisa
kopi (chete) dapat digunakan melukis diatas rokok, dan uniknya rasa
rokokpun menjadi tambah mantaf dan nikmat. dan harganya sangat
terjangkau yakni Rp. 1.000; s/d Rp. 3.000; per cangkir.
Kini, anda tak perlu jauh-jauh melancong ke Tulungagung untuk menikmati sensasi kopi ijo. Telah hadir Kopi Hijau Bromo, dengan cita rasa yang khas, dan kemasan yang fleksibel hingga mudah dibawa kemana-mana. Mulai dari kemasan sachet, hingga kemasan 500 gram bisa anda dapatkan dengan mudah.
Selamat menikmati sensasi Kopi Hijau Bromo
Selamat menikmati sensasi Kopi Hijau Bromo
Blog keren gan.
ReplyDeleteButuh motor hubungi kami.
www.guskecil.top